Jumat, 28 Agustus 2015

                                                    Saya, Angklung, dan Indonesia



Angklung -alat musik multitonal yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. (https://id.wikipedia.org/wiki/Angklung)
Nah itu dia humaniora yang gw ikutin setiap hari sabtu. Juju raja pas kelas X, angkung ini adalah pilihan ketiga gw dan merasa agak sedih pas ketrima di humaniora ini. Merasa ga guna banget buat hidup gw. Tapi setelah gw ikutin, ternyata gw salah total. Angklung keren banget! Angklung tuh seru banget. Dari gurunya, kakak kelasnya, dan yang ga kalah penting TEMEN-TEMENNYA!


Guru angklung kita namanya Pak Harun dan Pak Dwi. Pak Harun tuh lebih senior dibanding Pak Dwi, tapi mereka berdua bener-bener cocok banget walaupun kayaknya umur mereka beda jauh. Pak Harun. Orangnya lucu banget, suka suruh kita main angklung pake bahasa isyarat itu untuk main lagu-lagu zaman masa kecil kayak balonku, pelangi-pelangi, dan lagu happy birthday kalo lagi ada yang ulangtahun. Pak Dwi. Orangnya memang lebih serius dibanding Pak Harun, tapi dia ngajarin kita sabar banget supaya perform kita bisa jadi yang terbaik.


Kakak kelasnya. Mereka kocak gitu jadi kita betah ikut humaniora ini, mereka juga sabar ngajarin kita angklung pas pertama kali kita main di angklung atas. Sekedar info, jadi pertama kali kita main angklung, kita main angklung satuan yang mainnya Cuma satu not, nah pas kita uda “naik pangkat” istilah kita adalah angklung atas , karena kita uda ga main satu angklung lagi, tapi uda main satu paket angklung gitu yang ada lebih dari 1 oktaf. Tapi angklung kita ini kece. Ga Cuma main melodi doang, kita banyak tipe angklung. Ada melodi, accompaniment (ituloh yang chord gitu kalo di piano),angklug  besar (ini main suara tiga, yang kalau di padus gitu ini suara tenornya), angklung yang ga ada namanya (jadi ini dibagi dua, ada yang main melodi , ada yang main suara kedua), sama ada yang main bass. Oke balik ke topic kakak kelasnya. Mereka bantuin kita ga sebatas angklung doang, kalo kita butuh bantuan di mata pelajaran mereka baik banget mau bantuin kitaa.



Nah sekarang TEMEN-TEMENnya. Gw senang banget dan merasa beruntung bisa punya temen kayak mereka. Kita memang awalnya agak awkward gitu tapi makin lama kita makin akrab dan solid. Siapa aja sih mereka? Ada Cynthia Devina Santoso ( sekelas sama dia 3 tahun. Bosen sih tapi seneng banget), Kezia Patricia (sekelas sama dia pas kelas 11, seru banget suka gossip bareng), Reyna Rosalia ( Dia ketua angklungnya nih, mukanya serius banget tapi lawak juga), Evelyn Phanaka (temen sengklek gw, suka aneh-aneh bareng dan dia pinter banget),Cheryl Emmanuella ( anak kesayangan Pak Harun karena memang paling jago, bisa semuanya, pokoknya pinter banget), Winarsih Winata ( partner gw main angklung).Sebenernya, kita punya satu personil lagi, Tiffany Tjahjadi, cumaa sayangnya dia uda merantau masa depan di New Zealand.




Untuk acaranya, Angklung selalu tampil di setiap acara sekolah. Di acara open house, pembukaan edufair, acara ursulin, acara progul, ya pokoknya acara sekolah kita selalu tampil. Nah ini kita punya beberapa foto pas acara kitaa

Secara ga langsung, banyak banget hal yang gw dapet dengan ikut humaniora angklung ini.
1.  Solid
Soalnya ga ada namanya main angklung itu sendiri, pasti bareng-bareng, Dan kalo main bareng bareng pasti yang awalnya malu malu pun akhirnya jadi solid banget tanpa kita sadari
2.  Kenal kakak kelas
Di dunia persekolahan yang lagi gw alamin. Penting banget buat kenal kakak kelas, bisa nanya soal soal dan sekedar ngobrol juga mereka seru banget soalnya lebih pengalaman
3.  CINTA INDONESIA

Nah ini poin yang terpenting. Gw jadi cinta Indonesia dengan mencintai alat musiknya. Soalnya angklung tuh keren banget. Lu ga bisa main angklung kalo Cuma sendiri. Ga keren. Tapi begitu lu main bareng-bareng sama temen-temen lu, alunan music angklung tuh keren banget.Ini ngebuktiin jati diri Indonesia yang gotong royong, kekeluargaan. Kita ga bisa sendiri, harus bareng bareng biar jadi yang terbaik.  Dan lagu yang kita mainin ga Cuma lagu daerah, tapi juga lagu barat bisa kita mainin.





Sabtu, 15 Agustus 2015



                           WEA 17 Antiokhia Gading St. Yakobus



Sekolah memang kadang membuat beberapa murid merasa lelah dan liburan adalah saat yang paling di tunggu-tunggu. Dan rasanya agak sedih kalau liburan sudah mau berakhir, tetapi untung saja saya mengikuti kegiatan yang seru sekali, sehingga liburan menjadi sangat menyenangkan dan saat-saat menjelang memasuki tahun ajaran baru pun menjadi menyenangkan. 

Sebelum menyambut tahun ajaran yang baru, saya mengikuti satu kegiatan yang seru banget. Acara ini adalah acara yang saya tunggu-tunggu sejak tahun lalu sejak saya tergabung menjadi panitia acara ini. Acara apaan sih itu?




acara ini bernama ANTIOKHIA! Nah, bagi yang belum tahu antiokhia itu apa, jadi saya jelaskan dulu secara singkat.

Kata antiokhia berasal dari nama sebuah kota di Asia kecil dimana Gereja perdana ahir.Jadi gerakan Antiokhia ini mengambil teladan Gereja Perdana. Week End adalah ujung tombak penyebaran dan pembinaan untuk kaum muda supaya mau membuka dan membekali diri dengan bekal rohani yang mendalam untuk menjadi garam dan terang dunia. Antiokhia merupakan kelompok kategorial berbasis paroki yang mengambil bagian dalam pelayanan gereja lewat gerakan pembinaan iman dan kepribadian kaum muda


Nah, kegiatan ini walaupun kegiatan Gereja, tetap memberi pengaruh yang sangat besar bagi saya, baik kehidupan di sekolah maupun di masyarakat. Misalnya saja, saya sebagai seksi rekon mendapat tugas untuk mengurusi malam rekon dimana saat itu saya dan teman-teman saya bertugas untuk mengiringi para antiokhers baru dalam suasana silentium untuk merenungkan kembali kesalahan-kesalahan mereka. Selain itu, tugas saya sebagai seksi rekon adalah untuk mengurus misa pelantikan. Banyak sekali hal yang saya pelajari, misalnya:
1. Dapat membagi waktu dengan baik. Dengan menjadi anggota team, saya juga harus berkontribusi dalam persiapan sebelum weekend ini. Oleh karena itu, saya harus bisa membagi waktu antara belajar dan persiapan weekend ini
2. Dapat mengenal kepribadian orang lain. Nah, sebagai anggota team yang menjadi koordinator bidang seksi rekon, maka sudah menjadi tuntutan untuk bisa mengenal kepribadian orang dan mengetahui bagaimana mengatasinya. Hal ini merupakan salah satu hal yang tidak bisa kita dapat dalam pelajaran di sekolah, melainkan dari pengalaman

Banyak sekali suka dan duka yang dialami selama 1 tahun menjalani hari-hari sebagai team weekend ini. Tapi semuanya terbayar saat acara weekend ini berlangsung. Tanggal 2-5 Juli 2015 kemarin, Antiokhia Gading mengadakan Weekend-nya yang ke 17. Sweet seventeen banget nih! HAHA . Weekend kali ini diadakan di Villa Permata Puncak denga bertemakan OMG! Orang Muda Gemilang. Tema ini tidak dipilih begitu saja melainkan dengan tema ini diharapkan orang Muda katolik, khususnya yang tergabung dalam antiokhia, dapat berperan sebagai generasi yang selalu menjadi garam dan terang dunia. 

Banyak sekali kegiatan yang kita alami selama 4 hari 3 malam. Hari pertama ditutup oleh renungan malam. Namun, sebelum itu, kami melakukan aktivitas hunting night, yaitu main games outdoor! Para antiokhers baru dibagi menjadi 6 kelompok dan berkompetisi di 3 pos yang telah disediakan.
Pada hari kedua, Pagi-pagi sekali team sudah mempersiapkan diri untuk membangunkan semuanya dengan nyanyian pujian seperti “Mars Antiokh”, “Jangan Lelah”, “Bersyukurlah”, dan “Pekerja Kristus”. Hal ini dulakukan team supaya kami semua yang bangun pagi lebih semangat mendengar nyanyian-nyanyian yang membakar semangat tersebut. Disambung dengan lagu “Lulalu”, seluruh antiokhers diajak untuk bergerak. lalu acara dilanjutkan dengan games basah. Games basah kali ini mirip seperti ular naga. Satu kelompok saling memegang bahu teman didepannya, lalu mereka punya senjata berupa semprotan setrikaan (berisi air) yang digunakan untuk menyobek kertas yang sudah ditempel di punggung tiap-tiap orang. Bagi yang kertasnya sobek, harus keluar dari arena permainan dan tetap membantu kelompoknya dengan melemparkan balon berisi air. 
Puncak acara pada hari ini adalah ibadat rekonsiliasi. Seluruh antiokhers diajak untuk menenangkan diri terebih dahulu dengan mendengarkan lagu-lagu dari taizé, kemudian menerungkan dan merefleksikan diri. Diakhiri dengan membakar kertas yang bertuliskan dosa-dosa tiap individu sebagai lambang penyerahan. Papi-mami juga tidak lupa meluangkan waktu untuk mereka yang mau curhat.
Dihari ketiga , seluruh antiokhers ditantang untuk akting dalam sebuah drama kitab suci yang dibawakan tiap kelompok. Yang sangat menarik dari hari ini adalah misa pelantikan. Dilantik menggunakan kalung salib khas Antiokhia, maka resmilah sudah para peserta WE17 Antiokhia Gading menjadi bagian dari keluarga besar Antiokhia. Tidak lupa, kami memberikan kejutan kepada mereka di malam penutupan, yaitu kehadiran orang tua dari para Antiokhers Baru. Di malam penutupan ini seluruh Antiokhers memuji Tuhan dengan melayangkan lagu-lagu pujian tanpa henti.

Pada hari keempat, terdapat acara BPS palu-bulu dan dilanjutkan dengan perjalanan balik ke Jakarta. 
Acara Antiokhia ini sangat membawa saya pribadi menjadi pribadi yang lebih baik, baik di masyarakat dan di sekolah. Terutama di sekolah, saya menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan bisa mengenal kepribadian orang sehingga mengetahui bagaimana menanggapi masing-masing individu yang berbeda-beda kepribadiannya. Dan bukan hanya itu! Saya juga mendapat banyak sekali teman baru yang tidak hanya berasal dari SMA Santa Ursula, melainkan dari sekolah-sekolah lain juga.

SEKIAN DARI PENULIS




BONUS: Ada video loh tentang salah satu aktivitas kita. cekidot!
( sayangnya ini weekend 16, karena video weekend 17 belum di upload, tapi acaranya kurang lebih sama dan pastinya.. SUPER SERU ABIS!